Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Dear Tomorrow - Review Buku Suka-Suka #4

Gambar
Judul: Dear Tomorrow Penulis: Maudy Ayunda Penerbit: Bentang Pustaka Tahun terbit: 2019 (7th Edition) Tebal: 173 hlm Reviewer: Fairus Zahidah Maudy Ayunda merupakan salah satu aktris muda yang saya kagumi. Selain dari aktingnya di duania perfilm-an Indonesia, karya-karyanya di dunia musik, juga kesehariannya sebagai mahasiswa (pada saat itu) yang membuat saya berpikir, "She is a smart-young-actrees". Anggapan saya itu semakin kuat ketika selesai membaca Dear Tomorrow. Dalam buku ini Maudy mengajak pembacanya berbicara dari hati ke hati. Dan menemukan buku ini di saat kepercayaan diri turun, galau, atau bahkan insecure rasanya seperti menemukan oase di padang pasir. (Hehe) Iya, karena rasanya seperti dipeluk oleh sahabat lama yang membisikkan "Ngga papa, semua akan baik-baik saja". Buku ini akan mengajak kita berfikir lebih dalam tentang; 💛 Menjadi diri sendiri. 💛 Mimpi dan cita-cita 💛 Cinta 💛 Mindset Di dalamnya banyak quotes yang saya ...

Fitrah Based Education -Review Buku Suka-Suka #3

Gambar
 Judul: Fitrah Based Education Penulis: Harry Santosa Penerbit: Yayasan Cahaya Mutiara Timur Tahun terbit: 2018 (Cet. 6) Tebal: 432 hlm Reviewer: Fairus Zahidah Buku ini bisa dikatakan sebagai buku yang membuat jatuh hati pada pandangan pertama. Pada bagian depan (cover) nya tertulis beberapa tagline selain judulnya sendiri yang sudah unik. Tagline itu tertulis: “Menjadikan Pendidikan Sejati selaras Fitrah, Misi Hidup, dan Tujuan Hidup " Sebuah Model Pendidikan Peradaban bagi Generasi Peradaban Menuju Peran Peradaban Dan masih dibubuhi dengan kalimat; Panduan Pendidikan Sejati Bagi Ayah Bunda dan Pendidik Bagi orangtua dan siapapun yang bergelut dibidang pendidikan pasti tertarik membaca buku ini.   Apa saja isinya? Nah, sebagaimana tersampaikan dari judulnya, buku ini membahas tentang konsep/model pendidikan berbasis fitrah. Mengapa harus berbasis fitrah? Dalam menjelaskannya, penulis lebih dulu memaparkan data-data tentang keadaan pendidikan kita hari...

Happy Little Soul - Review Buku Suka-Suka #2

Gambar
Assalmualaikum, blogger! Review suka-suka kali ini bakal ngereview buku parenting yang asik banget buat dibaca. Yuk, disimak^^  Judul: Happy Little Soul 🖋 Penulis: Retno Hening 🖨 Penerbit: Gagas Media 🗓 Tahun: 2020 📖 Tebal: 228 hlm 🧕🏻 Reviewer: Fairus Zahidah Awal tahu Kirana lewat instagram @retnohening. “MaasyaAllah gemes banget sih~” gumam saya saat itu. Lalu, sama seperti ribuan orang lainnya, saya follow ig Ibok Retno dan karena itu jadi merasa “kenal” dengan Ibok dan Kirana. Baru kali ini berkesempatan membaca buku Happy Littlr Soul. Buku parenting ini membahas tentang banyak hal. Mulai dari perjuangan mendapatkan buat hati, suka duka membersamai pertumbuhannya, hingga bagaimana tips bekerjasama dengan pasangan dalam mendidik si kecil.  Gaya menulis Ibok Retno yang “sederhana dan jujur” yang membuat saya menikmati tulisan beliau. Setiap lembarnya berasa ngobrol langsung, nyaman dibaca karna tidak ada kesan menggurui. Lebih seperti curhat sahabat lama. Menyenangkan....

Memerdekakan Anak di Sekolah - Review Suka-Suka #1

Gambar
 Assalamualaikum blogger! Yang selama pandemi jadi lebih banyak waktu buat baca buku mana suaranya? Hehe. Iya nih, pandemi ini bisa banget jadi momen buat nyelesein  hal-hal yang kalau kondisi normal susah banget buat dituntasin. Salah satunya baca buku. Coba liat lagi rak bukumu, udah berapa banyak buku yang dibeli tapi nggak terbaca sampai halaman terakhir? Ada aja gitu kegiatan (atau lebih tepatnya alasan) buat ngga menyelesaikan buku yang dibaca. Sayangkan, padahal udah dibeli hehe.  Nah, di postingan kali ini bakal membahas hasil bacaan saya selama pandemi nih. Semoga bisa konsisten bikin ulasan setiap selesai baca ya. Ulasan ini saya namai 'Review Suka-Suka'. Iya, karena saya pengen reviewnya lebih luwes, tidak terlalu kaku. Meski saya akan tetap berusaha menguluas dengan baik. Ngga papa dong ya, namanya juga review suka-suka hehe. Here we go! Judul                    : Sekolah Merdeka Pendidikan Pemerdekaan Pe...

Sebenarnya

/1/ Manusia tidak pernah diciptakan untuk berbohong. Lihat saja; rona wajah memerah, manik mata berpendar, senyum yang mekar. /2/ Manusia tidak pernah diperintah untuk berpura-pura. Perhatikan saja; alis bertaut, pandangan ragu, bibir yang resah. /3/ Manusia tidak pernah diminta untuk berbohong. Dengarkan saja; jantung berdegup, hati berbisik, rasa yang buncah. /4/ Aku tidak pernah berbohong Jika saja kau ada waktu; untuk teliti, tidak abai, dan awas. Kau akan tau sebenarnya; aku mencintaimu dan Aku tidak berbohong.

Puisi Yang Sederhana

Puisi selalu sederhana Yang rumit itu rindunya; boleh tidak, berbalas tidak. Puisi selalu sederhana Yang pelik adalah cintanya; kepada siapa, berbalas tidak. Ah, kadang rindu dan cinta pun sederhana rindu ya rindu saja, cinta ya cinta saja. Sederhana. Tapi; Itu buta namanya.

Perihal Jarak

Hai, Assalamualaikum . Hari ini hujan turun. Aroma patrichor menyeruak ketika aku buru-buru mengangkat jemuran baju –hmmm, bau hujan selalu menyenangkan.   Akhirnya hujan turun. Beberapa hari terakhir selalu mendung, sesekali gerimis, dan baru hari ini hujan turun dengan yakin setelah sebelumnya ragu-ragu. Hujan belum berhenti ketika aku memeriksa ponsel. Membaca sekilas pesan-pesan yang masuk; grup kantor, grup kelas, grup diskusi, grup alumni, dan grup-grup lain yang biasanya ada dalam daftar arsip. Akhir-akhir ini chat grup makin ramai, saling tanya kabar, membahas pekerjaan, sharing kegiatan, berbagi resep masakan, atau sekedar basa-basi saja. Nampaknya sibuk sekali sinyal dan jaringan internet hari-hari ini. Bagaimana tidak? Berapa banyak rapat yang harus digelar secara online, belum pembelajaran pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang mengandalkan aplikasi berbasis internet, bahkan belanja kebutuhan sehari-hari semaksimal mungkin dilakukan dari rumah. Maka seja...

Kata Tentang Kita Eps. 1: Jeda Untuk Kita

Gambar
Hai, assalamualaikum. Bagaimana hari mu? Tak apa jika kau mulai bosan, karna akupun sama. Hampir sebulan penuh kita melewati banyak perubahan. Begitu banyaknya sampai, sempat terlintas dibenakku ‘Allah, cobaan apa ini?’. bayangkan, rencana yang semula kita susun sedemikian rupa mulai dari deadline menyelesaikan tugas akhir, sederet kegiatan dengan teman kampus, atau kesibukan di kantor dengan segala keriwehannya yang ternyata –ngangenin. Biasanya kita bangun pagi, bersiap ke kantor atau kampus, berpapasan dengan teman dan saling menyapa. Kemudian obrolan-obrolan yang biasa kita lakukan disela-sela rutinitas yang padat, kini terbatas via chat. Semuanya seolah terhenti, seperti ada yang sengaja menekan tombol pause saat kita menonton film biasanya. Hei, aku mengajakmu berbincang di sini bukan untuk mengeluh bersama. Buat apa? Faktanya kita tetap tidak berdaya dan diminta dirumah aja. Bagaimana kalau kita berpikir begini saja; ini adalah jeda. Jeda yang diberikan oleh Sang Mahaku...

Surprise!

Gambar
Assalamualaikum, Blogger! Akhirnya 'setelah sekian purnama' ada pergerakan di blog ini hehe. Semoga temen-temen semua sehat dan dalam lindungan Allah ya, Amiin. Kali ini moments punya produk baru nih. Hasil dari pengahilan energi rebahan selama #dirmahaja. InsyaAllah, selain postingan yang bisa dinikmati di moments ini, temen-temen bisa mendapatkan versi suaranya. Iya, moments hardir dengan podcast! Semoga bias menjadi teman berpikir di malam-malam yang mungkin melelahkan atau sekedar menjadi obrolan ringan sebelum tidur - pillow talk!.  Episode pertamanya rilis malam ini ya! Bisa diakses lewat anchor.fm. ( sementara lewat anchor.fm dulu ya, InsyaAllah menyusul di spotify hehe )  Ah ya, nama podcastnya adalah Kata Tentang Kita.   Kenapa? Karena yang dibahasa adalah semua tentang kita. Temen-temen bisa banget request tema atau topik tertentu lewat komen di postingan moments, bisa juga lewat DM Instagram ya! We'll gonna have fun dan semoga bermanfaat...

Pause

“Mbak, gimana keadaan Bali?”  “Sejauh ini keputusan Gubernur, Bali siaga covid 19. Tapi, Malang hari ini ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal. Jadi yang ada riwayat perjalanan ke Malang otomatis menjadi ODR (orang dalam resiko) dan harus isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Kalau ada gejala ISPA dan Bapilnas, malah langsung menjadi ODP dan harus segera ke RS.” Jawab saya. “Berarti Mbak Fay ODR?” “Harusnya iya, walaupun aku udah sampe di Bali sebelum penetapan itu. Doain makanya, jangan jahat-jahat sama aku loh(?)”.  “Saling doa ya mbak. Btw, I will leave Solo soon mbak.” “Really? Going back home?” “Iya.” Itu adalah potongan percakapan saya dengan salah satu rekan kantor beberapa hari yang lalu. Rasa sedih tiba-tiba menyeruak diantara percakapan itu, setidaknya bagi saya. Kepulangan rekan saya menyadarkan bahwa kami belum tahu kapan keadaan akan membaik dan kapan bisa bertemu lagi. Keputusan kampus yang memperpanjang masa daring, kebijakan pemerint...