Sesuatu dari Masa Lalu

 Assalamualaikum, Bloggers!

Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah ya, Amin :)


Pernah ngga nostalgia sama tempat-tempat yang dulu sering banget dilewatin? Misalnya jalanan dari rumah ke gedung SD, jalanan ke gedung SMP, SMA atau bahkan kampus. Tempat-tempat yang udah lama banget ditinggalin, terus tiba-tiba kesempatan mengatarmu ke sana as a new person. Kau bukan lagi anak kecil berseragam putih-merah yang berkerumun mengantri di penjual gula-gula itu. Bukan lagi anak SMP yang lebih sering belajar di rumah daripada main kejar-kejaran sampai maghrib. (Sudah besar katanya, sudah SMP, hehe). Bukan juga remaja tanggung yang mulai belajar dewasa, menyukai hal-hal trendy walaupun susah dipahami manfaatnya apa, seperti k-pop misalnya. Dulu, siapa sih yang yang ngga jatuh hati sama oppa-oppa ganteng itu? Wkwkwk. Ah ya, bukan pula anak kuliahan yang sibuk ngejar deadline tugas dari dosen karena waktunya lebih banyak buat organisasi atau hobi.

Time flies. Waktu berlalu dan tiba-tiba hari ini kau di tempat itu sebagai orang lain. Sudut pandang baru, pola pikir baru, bahkan tujuan yang baru. Berada di tempat-tempat tersebut serta merta menghadirkan semua kenangan yang pernah dilalui. Penjual jajanan favorit "Ah, apakabar ya beliau? Masih jualan ngga ya?", tempat nongkrong bareng temen-temen sepulang sekolah yang ternyata sudah beralih fungsi, atau sesederhana bangunan-bangunan yang selalu kita lihat setiap harinya. Warna yang mulai pudar atau bahkan sudah berganti cat. Orang-orang yang tidak lagi kita kenali. Bahkan, beberapa bangunan terasa mengecil, "Kayaknya dulu ngga sesempit ini deh, kayaknya dulu lebih luas dari ini". Pernah ngerasain itu? Sama. :)

Tempat-tempat yang penuh kenangan itu mungkin pernah menjadi alasan kita menangis saat hendak meninggalkannya. Perasaan "nanti gimana ya kalau udah ngga di sini", "nanti gimana ya di tempat baru", atau "nanti kalo kangen gimana?" mungkin pernah menjadi alasan beratnya langkah kaki meninggalkan suatu tempat. Ada sesuatu dari masa lalu yang mengusik hatimu. Ya, kenangan. Kenangan tidak selamanya manis, tentu. Beberapa kenangan pahit justru membekas lebih dalam. Namun, entah alasan apa yang mengharuskan kau pergi kala itu tapi, perpisahan merupakan suatu keniscayaan bukan? 

All I wanna say, setelah semuanya, sekarang kita di sini sebagai orang yang baru. Artinya, kita berhasil melewati masa-masa itu. Masa-masa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, masa-masa memulai pertemanan dari awal dengan orang-orang yang jauh berbeda karakter dan kebiasaannya. Masa-masa menyimpan jauh-jauh rasa rindu. Masa-masa berjuang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik. Saat tiba waktu bertemu kembali, kita sudah menjadi pribadi yang baru; hadiah atas sebuah penerimaan. Karena pada akhirnya, kita menerima takdir itu. Takdir untuk berpisah. Dan lihat dirimu; kau sungguh baik-baik saja dan tumbuh dengan luar biasa. 

Hingga suatu saat nanti, jika ada perpisahan lain yang harus kau temui, kau akan mengingat hari ini. Hari dimana semua telah berhasil kau lewati. Tidak apa, takdir tidak selamanya dapat dimengerti. Selama kau masih memegang doa-doa baik untuk melangkah, seseuatu dari masa lalu hanya akan membuatmu maju. Just go ahead and you'll gonna figure it out, like you always have. Like He always make you have.

Wassalamualaikum. Selamat Malam, Bloggers!

Malang, 16 Agustus 2021.

22:53

Komentar

  1. Aku ngga pernah tau namanya, tapi ternyata pribadi yang baru ini adalah hadiah dari penerimaan di masa lalu ya.. terimakasih udah tunjukin 1 alasan lagi untuk bersyukur mba😊❤️
    Nice banget mba tulisannya👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih juga, Seneng bisa ngobrol :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngobrolin Hidup #1

(Menjadi) Orang Tua Idola