Ngobrolin Hidup #1
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu..."
Assalamualaikum, readers!
Salah satu kebiasaan saya di pagi hari saat bersiap-siap ke
kantor adalah m
endengarkan murottal. Berawal dari kebiasaan teman saya di asrama sewaktu
SMA yang hobi memutar lagu (K-Pop, western, Indo) di sela-sela aktifitas kami
sebelum berangkat sekolah. Entahlah, kebiasaan itu membuat pagi kami lebih
semangat, lebih ceria, dan ngaruh aja ke mood belajar hari
itu. Sering kali beberapa dari kami request judul lagu dan sing along.
Udah kayak radio internal pokoknya hehe. Honestly, semakin ke
sini semakin jarang muter lagu, takut aja gitu. Banyak lagu-lagu favorit
yang semakin didengar semakin bikin galau (udah bawaannya mellow, tambah mewek
aja ntar), kalo udah galau suka capek sendiri ujung-ujungnya –emotionally exhausted.
Sejak ngerasa gitu, saya berlari ke; Al-Qur’an. Hitung-hitung ihtiar
mengingat juga, karena saya pribadi cenderung terbantu jika sering mendengar
ayat yang sedang ingin diingat. Saya pilih salah satu, kemudian saya aktifkan
tombol playback/loop. Seperti pagi ini.
Qadarullah, playlist perhalaman yang saya cari tidak
ada di youtube. Akhirnya, saya mainkan saja hasil pencarian yang muncul. Juz 2
halaman 31-35. Saya lanjutkan bersiap, mengemas tas, dan merapikan kamar. Sampai di halaman 34 Surat Al-Baqarah ayat 216, saya tertegun. Ayat ini, ayat yang sering dibacakan di
tausiah-tausiah, kultum, dan banyak kesempatan lainnya. Ayat yang sering saya
hindari, lantaran terlalu takut memaknai terjemahnya, lebih lagi tafsirnya. Saya
takut, takut nantinya akan berpaling dari kebenaran firman Allah. Qadarullah,
Allah hadirkan ayat itu pagi ini.
...وَعَسَىٰ
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا
وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"
Ada beberapa hal atau bahkan banyak hal dalam hidup (saya) yang sering kali tidak sesuai keinginan. Entah itu rencana sederhana, harapan, cita dan cinta. Hari-hari ini sering kali saya takut, apa yang menjadi keinginan saya berbeda dengan apa yang Allah inginkan untuk saya. Maka dalam berdoa saya pintakan, semoga Allah hadirkan kelapangan hati dan kekuatan dalam menjalani ketetapan-Nya. Dan potongan ayat tersebut menundukkan hati saya dalam-dalam.
“…Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
“Ya Allah...” Batin saya getir,
berkaca-kaca.
Saya lanjutkan bersiap dan berangkat ke kantor. Di kantor
kami, setiap pagi diawali dengan briefing yang dipimpin oleh Kepala
Sekolah. Biasanya, yang disampaikan seputar agenda yang akan datang,
pengumuman-pengumuman dan diakhiri dengan penyampaian ayat atau hadits untuk ditadabburi
bersama. Coba tebak, ayat apa yang dibahas pagi ini? Ya, QS. Al-Baqarah ayat
216, ayat itu (lagi). Beliau menjelaskan, ada 4 hal dalam menjalani takdir
Allah dalam hidup. Accept – forgive – forget –move on. Terima apapun yang Allah
gariskan. Ini adalah kunci menjalani hidup –pesan beliau. Ah, penerimaan. Kata itu
kini terasa berat, Yaa Rabb. Saya benar-benar merasa tertampar, jatuh, dan
luruh. Seketika saya memalingkan wajah, menahan air mata yang hendak jatuh dan
tenggorokan yang tercekat. Tidak bisa dan tidak akan pernah bisa saya berpaling
dari kebenaran kalam-Nya. Saya baca lagi pesan Mama saya subuh tadi,
“Serahkan semua sama
Allah, insyaAllah pasti ada jalan terbaik. InsyaAllah, anak Mama kuat.”
(Part 1)
Ya Rabb, pesan lewat kisah yang begitu menyejukkan, mengingatkan. Maha Benar Allah dengan segala firmannya.
BalasHapusCan't wait part 2 kak :))