Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Kisah Penantian 40 Tahun

Bismillahirrohmanirrohim. Di ujung pekan yang seharusnya saya gunakan untuk merampungkan penyususnan soal UTS, saya malah terngiang kisah cinta Najmuddin. Sebuah kisah yang hendak saya bagi sejak minggu lalu. Yang selalu saya tunda-tunda tiap hendak menuangkannya dalam tulisan. Betapa, kebiasaan yang buruk. Jadi, selamat menyimak cerita malam minggu ini! J Kisah Penantian 40 tahun Namanya Najmuddin. Seorang panglima perang pembela Islam yang berjaya di Irak. Sosoknya yang tampan  dan gagah membuatnya menjadi idaman para wanita. Selain ketampanannya, keshalihan dan prinsip hidupnya yang mulia semakin membuatnya menjadi idola. Ia biasa ditemui dalam kajian-kajian keislaman di saat Ia tak pergi berperang. Duhai, kepribadiannya sungguh memesona. Namun sayang, seorang Najmuddin tak kunjung menikah hingga usianya menginjak 40 tahun. Pada suatu kesempatan, bertanyalah salah seorang gurunya. “Wahai Panglima! Ada puluhan lamaran yang datang kepadamu. Dari ulama-ulama shol...

Intip Serunya Pertemuan Pertama!

Gambar
Sekolah Pra Nikah Pertemuan 1 Bimbingan: Ust. Nur Asyur Dok. Panitia Sekolah Pra Nikah Yeay! Waiting is over. Akhirnya bisa menunaikan rasa penasaran saya tentang apa yang akan diajarkan di SPN ini. Pada postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan seputar apa itu SPN. Intinya, kegiatan ini bukan ajang cari jodoh loh yaa, bukan hehe. Bukan juga ajang taaruf berjamaah wkwk. Beberapa teman saya mengira seperti itu saat saya share info mengenai SPN di beberapa media sosial saya. Banyak juga yang bertanya dan bahkan ingin ikut mendaftar. Untuk itulah saya berniat membagi beberapa hal yang saya dapat dari tiap pertemuan di SPN ini. So, here we go! Pada pertemuan pertama ini pokok bahasannya adalah motivasi menikah. Dan dari penjelasan ustad ada dua hal pokok yang setidaknya saya tangkap. Pertama , kami semua ketika itu ditanya apa tujuan kami mengikuti SPN. Beberapa dari kami menjawab ‘ untuk memantaskan diri ustad’ ada juga yang iseng menjawab ‘ untuk cari jodoh ...

Berkenalan Dengan SPN

Assalamualaikum pembaca! Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi dan mendapat pekerjaan, bagi perempuan seusia saya kebanyakan akan dirundung pertanyaan seputar pernikahan. Ada saja kesempatan di sela-sela percakapan yang muncul seperti “...terus kapan nikahnya?” , “...habis ini nikah dong yaa” , atau setidaknya “udah ada calon belum?” . Pertanyaan-pertanyaan seperti ini biasa saya jawab dengan datar-datar saja. Saya jelaskan bahwa saya belum ingin menikah, ingin itu dulu, ingin ini dulu dan lain-lain. Dan jujur itu bukan sekerdar alasan, tapi begitulah adanya. Sampai suatu ketika saya dipertemukan kembali dengan salah satu kawan lama saya. Dia seorang teman baik yang saya kenal di pesantren. Setelah belajar di pesantren saya sempat lost contact dengannya. Dan baru bertemu lagi setelah saya kuliah. Kabarnya baik, sangat baik malah. Kini dia telah menikah dan memiliki seorang buah hati yang menggemaskan. Dipertemuan itu saya banyak bertanya soal pernikahnnya. Kebiasaan kepo ya...

Yang Membuat Gila

Tuan, di luar sana orang ramai bicara cinta Soal bagaimana menunggu, juga tentang menyulam rindu Sedang aku di sini ingin bertanya Perihal yang dikata bisa membuat gila Yaa cinta itu Bolehkah kunamai cinta saat pertemuan tak temu percakapan tak bahasa juga seulas senyum yang tak jua terulum /tapi aku mencintaimu/ /pun sangat merindukanmu/ Lalu cinta kah ia ketika nama tak abjad rupa tak wujud juga hadir yang tiada /tapi aku mencintaimu/ /pun mendoakanmu selalu/ ?