Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Melupakanmu.

Melupakanmu.             Melupakanmu.                  Tidak saat aku mendengar namamu, aku menoleh. Ada harap dalam degup, 'kau kah?'. Pun saat kudapati potongan namamu pada deret kata aku tertegun sejenak, 'kau kah?'. Getir senyumku menjawab "Itu adalah jejak semu milikmu" Melupakanmu. Bukan ketika dalam diam aku memungut remah jiwamu yang tertinggal. Untuk kemudian kudekap dalam mimpi-mimpi yang buta akan nyata. Helaan nafasku berbisik menyadarkan bahwa aku bersama bayang piasmu. Melupakanmu. Belum karena acap kali dia datang, terlihat serupa dirimu. Kali ini aku tersadar dari kerling matanya yang meluruskan lengkung di bibir. Bukan kerling matamu yang mencipta rona di pipi.                             Tapi...